Warga Teke Pertanyakan Penggunaan ADD dan DDA Tahun 2016
https://www.metromini.info/2016/12/warga-teke-pertanyakan-penggunaan-add.html
 |
| Audensi transparansi penggunaan dana ADD dan DDA tahun 2016 di halaman Kantor Desa Teke. Foto: Ibrahim MH/METROMINI |
Salah satu warga yang juga menjadi koordinator warga, Abi (25) mempertanyakan kebijakan dan transparansi pengunaan dana ADD dan DDA oleh kepala desa. Warga menilai penggunaan ADD dan DDA tahun 2016 tidak sesuai dengan aturan yang ada.
“Kami ingin mempertanyakan penggunaan ADD kemarin, karena tidak ada transparansi dalam penggunaan anggaran itu,” ujarnya.
Selain itu, warga juga mempertanyakan tentang tidak ada bentuk pemberdayaan pada masyarakat dari pengunaan dana ADD dan DDA. Pasalnya tidak ada masyarakat yang dilibatkan dalam pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari ADD itu.
“Tidak ada keterbukaan informasi terkait dana ADD dan DDA itu, karena tidak ada masyarakat yang dilibatkan, masyarakat tidak pernah diundang untuk rapat, terkait rencana penggunaan anggaran,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Desa Teke, Hidayat.S.Sos mengatakan, bahwa penggunaan ADD dan DDA sudah melalui prosedur pelaksanaan program ADD dan DDA tahun 2016, bahkan secara terbuka pihaknya sudah menyampaikan pada acara-acara kemasyarakatan di desa.
“Semuanya kami laksanakan secara terbuka dan transparansi sesuai mekanismenya, bahkan setiap kegiatan selalu melibatkan masyarakat,” bantahnya.
Dikatakannya, bahwa apa yang hendak dilaksanakan selalu diumumkan pada hari Jumat saat masyarakat berkumpul untuk Sholat Jumat. “Termasuk rapat koordinasi dengan masyarakat dan lembaga desa,” jelasnya.
Sekretaris Camat Palibelo. Drs Darwis meminta kepada masyarakat agar tidak melakukan anarkis saat menyampaikan aspirasinya. “Wajar masyarakat demo dan itu sah-sah saja. Yang penting jangan keluar dari koridor UU tentang menyampaikan pendapat di muka umum,” pintanya. (RED)
“Kami ingin mempertanyakan penggunaan ADD kemarin, karena tidak ada transparansi dalam penggunaan anggaran itu,” ujarnya.
Selain itu, warga juga mempertanyakan tentang tidak ada bentuk pemberdayaan pada masyarakat dari pengunaan dana ADD dan DDA. Pasalnya tidak ada masyarakat yang dilibatkan dalam pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari ADD itu.
“Tidak ada keterbukaan informasi terkait dana ADD dan DDA itu, karena tidak ada masyarakat yang dilibatkan, masyarakat tidak pernah diundang untuk rapat, terkait rencana penggunaan anggaran,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Desa Teke, Hidayat.S.Sos mengatakan, bahwa penggunaan ADD dan DDA sudah melalui prosedur pelaksanaan program ADD dan DDA tahun 2016, bahkan secara terbuka pihaknya sudah menyampaikan pada acara-acara kemasyarakatan di desa.
“Semuanya kami laksanakan secara terbuka dan transparansi sesuai mekanismenya, bahkan setiap kegiatan selalu melibatkan masyarakat,” bantahnya.
Dikatakannya, bahwa apa yang hendak dilaksanakan selalu diumumkan pada hari Jumat saat masyarakat berkumpul untuk Sholat Jumat. “Termasuk rapat koordinasi dengan masyarakat dan lembaga desa,” jelasnya.
Sekretaris Camat Palibelo. Drs Darwis meminta kepada masyarakat agar tidak melakukan anarkis saat menyampaikan aspirasinya. “Wajar masyarakat demo dan itu sah-sah saja. Yang penting jangan keluar dari koridor UU tentang menyampaikan pendapat di muka umum,” pintanya. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.