UD. Sumber Mas Bayar Utang Pajak, Cash dan Lunas
https://www.metromini.info/2016/12/ud-sumber-mas-bayar-utang-pajak-cash.html
Christian Hoesny, Pemilik UD. Sumber Mas. Foto: Agus Mawardy/METROMINI |
KOTA BIMA – Usaha Dagang (UD) Sumber Mas yang kini bergeser di tangan Pengusaha muda Christian Hoesny sepeninggalan Ayah kandungnya tercinta Gunawan Hoesny (Almarhum) makin menunjukkan performance usaha yang patut di apresiasi. Usia Christian yang masih terbilang sangat muda, tapi paham bagaimana menjadi Pengusaha sebagai putra bangsa. Dia memang warga keturunan. Usahaya pun sering disorot dan disinis para kalangan.
Seperti diketahui, UD. Sumber Mas, jangankan masalah pajaknya. Parkir depan toko di bilangan lampu merah Pasar Raya Bima, Kelurahan Paruga, Kota Bima. Namun, dibalik tekanan publik yang ada, Usaha Dagang di bidang distributor kebutuhan rumah tangga dan makanan ringan ter besar di Bima itu tak sepi dan berkurang dari para pelanggannya. Toko itu terkenal murah jika diambil secara grosiran di banding tempat yang lainnya.
Berita terkait:
Telepas soal di atas, Komitmen Manager UD. Sumber Mas di bawah kendali Christian dan Ibunya menunjukkan sikap yang mulia. Pasalnya, janji melunasi utang pajak yang memendam dari tahun 2003 sebelum tanggal 20 Desember 2016 ini bukan isapan jempol semata.
“Utang yang membuat gudang milik kami di sita Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Raba-Bima sudah kami lunasi semua. Nilainya seperti yang diberitakan sebelumnya,” ujar Christian via aplikasi Whatsapp yang dikirimnya ke redaksi Metromini, Senin (19/12/2016).
Kata Christian, sebenarnya sebelum ribut-ribut ini terjadi. Manajemen sudah menyatakan pelunasan akan dilakukan tanggal 20 Desember ini. Karena, kata dia, sebagai warga negara yang baik dan adanya program Tax Amnesti, pihaknya sadar harus masuk ke dalam program pajak yang baru itu.
Sementara, syarat Tax Amnesti harus melakukan pelunasan terhadap pokok utang yang tertunggak.
“Syukurnya, atas dukungan teman-teman dan pihak perbankan yang masih percaya dengan kami, semua utang itu dapat kami lunasi hari ini,” tandasnya.
Diakuinya, dalam masalah ini, keberadaan pihaknya membangun usaha di Bima, sesungguhnya bukan ingin menjadi ‘penjajah’.
“Kami warga Indonesia asli. Kami warga negara yang sadar hukum dan kewajiban terutama sebagai wajib pajak. Dan kami bangga menjadi bagian dari Indonesia, karena di sini dapat menerima segala perbedaan dan tingkat apresiasi untuk itu sangatlah tinggi. Kami buktikan itu sehari-hari dalam aktivitas dagang yang kami lakoni selama ini,” ungkap dia.
Walau demikian, adanya para pihak yang salah menilai kami hanya dari warna kulit dan pandangan luar saja, pihaknya pun mempertanyakan sebaliknya? Apa mereka sanggup menunjukkan tanggung jawab seperti yang pihaknya lakukan?
“Jujur, cara demo ala 'preman' itu bukan Indonesia. Keberadaan kami sebenarnya sangat membantu pertumbuhan ekonomi di Bima. Kami siapkan modal, untuk penyaluran distribusi pangan dengan harga jual yang cukup terjangkay,” papar dia yang merasa kecewa dengan tindakan aksi siang tadi yang berbau ‘preman’.
Untuk itu, dirinya berharap agar semua pihak dapat menghargai semua perbedaan dan tidak memandang sesuatu karena ras, suku dan golongan.
Sementara itu, Kordinator Aliansi Perjuangan Integritas (API) NTB, Sudirman alias Topan mengaku bangga dengan tanggung jawab UD. Sumber Mas.
“Kami bangga dan kami salut dengan UD. Sumber Mas yang konsisten hari ini melunasi utang-utangnya,” ujar Topan singkat via handphonenya.
Di sisi lain, seorang pegawai KPP Pratama Raba-Bima yang dikonfirmasi Wartawan Metromini membenarkan pelunasan pokok utang UD. Sumber Mas.
“Iya mas, sudah lunas. Mereka melakukan pembayaran pokok utang dengan dua kali pembayaran. Terima kasih atas dukungan semua pihak dalam masalah ini,” ujar Alumni SMAN 1 Kota Bima angkatan tahun 2004 itu yang enggan menuangkan namanya di media. (RED)
Seperti diketahui, UD. Sumber Mas, jangankan masalah pajaknya. Parkir depan toko di bilangan lampu merah Pasar Raya Bima, Kelurahan Paruga, Kota Bima. Namun, dibalik tekanan publik yang ada, Usaha Dagang di bidang distributor kebutuhan rumah tangga dan makanan ringan ter besar di Bima itu tak sepi dan berkurang dari para pelanggannya. Toko itu terkenal murah jika diambil secara grosiran di banding tempat yang lainnya.
Berita terkait:
- Berita Kemplang Pajak UD. Sumber Mas itu Lagu Lama
- Kemplang Pajak, API Nilai UD. Sumber Mas ‘Ngeyel’
- KPP Ingin UD. Sumber Mas Tegas Lunasi Utangnya
Telepas soal di atas, Komitmen Manager UD. Sumber Mas di bawah kendali Christian dan Ibunya menunjukkan sikap yang mulia. Pasalnya, janji melunasi utang pajak yang memendam dari tahun 2003 sebelum tanggal 20 Desember 2016 ini bukan isapan jempol semata.
“Utang yang membuat gudang milik kami di sita Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Raba-Bima sudah kami lunasi semua. Nilainya seperti yang diberitakan sebelumnya,” ujar Christian via aplikasi Whatsapp yang dikirimnya ke redaksi Metromini, Senin (19/12/2016).
Kata Christian, sebenarnya sebelum ribut-ribut ini terjadi. Manajemen sudah menyatakan pelunasan akan dilakukan tanggal 20 Desember ini. Karena, kata dia, sebagai warga negara yang baik dan adanya program Tax Amnesti, pihaknya sadar harus masuk ke dalam program pajak yang baru itu.
Sementara, syarat Tax Amnesti harus melakukan pelunasan terhadap pokok utang yang tertunggak.
“Syukurnya, atas dukungan teman-teman dan pihak perbankan yang masih percaya dengan kami, semua utang itu dapat kami lunasi hari ini,” tandasnya.
Diakuinya, dalam masalah ini, keberadaan pihaknya membangun usaha di Bima, sesungguhnya bukan ingin menjadi ‘penjajah’.
“Kami warga Indonesia asli. Kami warga negara yang sadar hukum dan kewajiban terutama sebagai wajib pajak. Dan kami bangga menjadi bagian dari Indonesia, karena di sini dapat menerima segala perbedaan dan tingkat apresiasi untuk itu sangatlah tinggi. Kami buktikan itu sehari-hari dalam aktivitas dagang yang kami lakoni selama ini,” ungkap dia.
Walau demikian, adanya para pihak yang salah menilai kami hanya dari warna kulit dan pandangan luar saja, pihaknya pun mempertanyakan sebaliknya? Apa mereka sanggup menunjukkan tanggung jawab seperti yang pihaknya lakukan?
“Jujur, cara demo ala 'preman' itu bukan Indonesia. Keberadaan kami sebenarnya sangat membantu pertumbuhan ekonomi di Bima. Kami siapkan modal, untuk penyaluran distribusi pangan dengan harga jual yang cukup terjangkay,” papar dia yang merasa kecewa dengan tindakan aksi siang tadi yang berbau ‘preman’.
Untuk itu, dirinya berharap agar semua pihak dapat menghargai semua perbedaan dan tidak memandang sesuatu karena ras, suku dan golongan.
Sementara itu, Kordinator Aliansi Perjuangan Integritas (API) NTB, Sudirman alias Topan mengaku bangga dengan tanggung jawab UD. Sumber Mas.
“Kami bangga dan kami salut dengan UD. Sumber Mas yang konsisten hari ini melunasi utang-utangnya,” ujar Topan singkat via handphonenya.
Di sisi lain, seorang pegawai KPP Pratama Raba-Bima yang dikonfirmasi Wartawan Metromini membenarkan pelunasan pokok utang UD. Sumber Mas.
“Iya mas, sudah lunas. Mereka melakukan pembayaran pokok utang dengan dua kali pembayaran. Terima kasih atas dukungan semua pihak dalam masalah ini,” ujar Alumni SMAN 1 Kota Bima angkatan tahun 2004 itu yang enggan menuangkan namanya di media. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.