Toko SMA Yes, "Peras Korban Banjir" Bak Rentenir
https://www.metromini.info/2016/12/toko-sma-yes-korban-banjir-bak-rentenir.html
Toko SMA Yes. Foto: Agus Mawardy/METROMINI |
KOTA BIMA - Musibah Banjir yang melanda Kota Bima, dimanfaatkan oleh masyarakat dari daerah lain dan sekitar Kota Bima untuk beramal atau bersedekah dengan memberikan sumbangan makanan, minuman, pakaian dan lainnya kepada para korban banjir. Namun tidak bagi pemilik Toko SMA Yes yang berada di Kelurahan Sarae, Kota Bima, musibah banjir dimanfaatkannya untuk mendapatkan keuntungan lebih besar dari hari-hari biasanya.
Toko ini menjual barang-barang kebutuhan masyarakat lebih mahal dari harga biasanya, bahkan hampir 2 kali lipat, bayangkan saja harga susu Morinaga yang biasa dijual Rp120 ribu, tiba-tiba dijual dengan harga Rp200 ribu. Itu baru susu, belum barang-barang kebutuhan rumah tangga lainnya.
Terungkapnya, tindakan "pemerasan" yang dilakukan oleh pemilik toko SMA Yes ini, setelah beberapa orang pelanggannya mengeluhkan dan mengunggah harga barang dagangannya yang melambung tinggi itu di Facebook.
Pemilik akun Facebook Lho Cess meminta wartawan untuk memberitakan soal kenaikan harga barang yang dianggap sebagai tindakan pemerasan terhadap korban banjir.
"Agus tau ja pu dei koran.. mini market SMA YES naikan harga 2x lipat..ditengah masyarakat yg lagi susah dia malah ambil untung lebih dan itu mencekik masyarakat.. susu anak yg 120rb jd 200rb..ini perampokan kan namanya mana qt lagi susah," pintanya dalam sebuah komentar di Facebook.
Menurutnya, ada seorang ibu yang sedang membeli susu untuk anaknya, namun tidak jadi beli karena harganya yang mahal. "Tadi malah ada yang nggak jadi ambil susu Morinaga yang Rp120.000 karena langsung dipalak 200ribu. Ibu itu marah dan langsung pulang karena uang nya ngga cukup," ceritanya.
"Kalau saya beli susu Indomilk yang siap minum rasa vanila perbotol biasanya cuma Rp3500 tapi langsung dipalak Rp5000 per botol, kan saya belinya ada 50 botol jadi lumayan kerugian saya," benarnya.
Wartawan sempat memantau keadaan sekitar 10 menit sebelum konfirmasi berita, dan ternyata benar ada pelanggan yang pulang karena harga barang yang mahal.
Pemilik Toko SMA Yes yang dikonfirmasi terkait kenaikan harga tersebut dengan nada tinggi mengatakan, bahwa dirinya tidak mengundang masyarakat untuk membeli di toko miliknya.
"Saya tidak undang orang untuk belanja disini, kalau tidak suka dengan harga di toko saya silahkan pulang. Sudah dibantu malah banyak protes, ngomong ini itu, tau sendiri sekarang alat-alat di toko saya rusak, jadi mana saya hafal harga barang saya yang banyak ini, " ujarnya.
"kalau mas punya alat, bawa kesini karena alat saya susah rusak, jadi saya jual manual. Saya tanya dulu mereka biasa beli berapa, terus kalau harganya cocok saya jual, " tambahnya.
Ditanya nama lengkap selaku pemilik toko, wanita ini justru menjawab dengan nada sinis. "Saya tidak punya nama, tulis aja nama saya pemilik toko, " ujarnya memalingkan muka, sambil memerintahkan anak buahnya untuk tutup toko.
Setelah wartawan keluar dari toko tersebut, sejumlah warga yang sempat menyaksikan proses wawancara dengan pemilik toko, memberikan jempol kepada wartawan. Mereka mendukung untuk diberitakan masalah itu, karena mereka tidak cukup uang untuk membeli barang yang lebih mahal.
Toko tersebut akhirnya ditutup, pelanggan yang mau masuk dilarang, bahkan yang masih berada dalam toko disuruh keluar. (RED)
Toko ini menjual barang-barang kebutuhan masyarakat lebih mahal dari harga biasanya, bahkan hampir 2 kali lipat, bayangkan saja harga susu Morinaga yang biasa dijual Rp120 ribu, tiba-tiba dijual dengan harga Rp200 ribu. Itu baru susu, belum barang-barang kebutuhan rumah tangga lainnya.
Terungkapnya, tindakan "pemerasan" yang dilakukan oleh pemilik toko SMA Yes ini, setelah beberapa orang pelanggannya mengeluhkan dan mengunggah harga barang dagangannya yang melambung tinggi itu di Facebook.
Pemilik akun Facebook Lho Cess meminta wartawan untuk memberitakan soal kenaikan harga barang yang dianggap sebagai tindakan pemerasan terhadap korban banjir.
"Agus tau ja pu dei koran.. mini market SMA YES naikan harga 2x lipat..ditengah masyarakat yg lagi susah dia malah ambil untung lebih dan itu mencekik masyarakat.. susu anak yg 120rb jd 200rb..ini perampokan kan namanya mana qt lagi susah," pintanya dalam sebuah komentar di Facebook.
Menurutnya, ada seorang ibu yang sedang membeli susu untuk anaknya, namun tidak jadi beli karena harganya yang mahal. "Tadi malah ada yang nggak jadi ambil susu Morinaga yang Rp120.000 karena langsung dipalak 200ribu. Ibu itu marah dan langsung pulang karena uang nya ngga cukup," ceritanya.
"Kalau saya beli susu Indomilk yang siap minum rasa vanila perbotol biasanya cuma Rp3500 tapi langsung dipalak Rp5000 per botol, kan saya belinya ada 50 botol jadi lumayan kerugian saya," benarnya.
Wartawan sempat memantau keadaan sekitar 10 menit sebelum konfirmasi berita, dan ternyata benar ada pelanggan yang pulang karena harga barang yang mahal.
Pemilik Toko SMA Yes yang dikonfirmasi terkait kenaikan harga tersebut dengan nada tinggi mengatakan, bahwa dirinya tidak mengundang masyarakat untuk membeli di toko miliknya.
"Saya tidak undang orang untuk belanja disini, kalau tidak suka dengan harga di toko saya silahkan pulang. Sudah dibantu malah banyak protes, ngomong ini itu, tau sendiri sekarang alat-alat di toko saya rusak, jadi mana saya hafal harga barang saya yang banyak ini, " ujarnya.
"kalau mas punya alat, bawa kesini karena alat saya susah rusak, jadi saya jual manual. Saya tanya dulu mereka biasa beli berapa, terus kalau harganya cocok saya jual, " tambahnya.
Ditanya nama lengkap selaku pemilik toko, wanita ini justru menjawab dengan nada sinis. "Saya tidak punya nama, tulis aja nama saya pemilik toko, " ujarnya memalingkan muka, sambil memerintahkan anak buahnya untuk tutup toko.
Setelah wartawan keluar dari toko tersebut, sejumlah warga yang sempat menyaksikan proses wawancara dengan pemilik toko, memberikan jempol kepada wartawan. Mereka mendukung untuk diberitakan masalah itu, karena mereka tidak cukup uang untuk membeli barang yang lebih mahal.
Toko tersebut akhirnya ditutup, pelanggan yang mau masuk dilarang, bahkan yang masih berada dalam toko disuruh keluar. (RED)
Made ricu ra, bai mpa kasusa dou ma mboto, made mu peare ngari ndaimu rade,lao ndaimu, umbu wali ba ndaimu. mori au ma dawara guna ndede.
BalasHapusede iha fiki kamanae rawi Toko SMA YES KAMANAE,,aka mai ra,,! dou ma wunga susa malah mempermainkan harga,,!
BalasHapusSusah mmg onta arab, otak nya uang saja. Gk tau wrg lg kesusahan malah di palak alasan alat rusak lah.. Mudah2an dbkin malu sm berita ini. Mudah2an dpt ganjarannya. Amin pantesan sy slama dbima enggan masuk ke toko ini krn mahalll
BalasHapusLaina ndai mbojo mantau Toko ke, Dou Kafi.
BalasHapusBe ku pahuna dou mantau Toko ke??? na badeku dou sadana mbojo.
Saya belanja sarden yg biasanya harga 23 ribu di kasih 40 ribu sekaleng harga total untuk barang yang saya beli biasanya hanya 200an ribu ini hampir 500an ribu saya bayar. Terpaksa banyak yg saya batal ambil karena uang tidak cukup. Mana mesin ATM pada tdk online lagi
BalasHapusAlasan mesin rusak. Aduh dasar onta Arab. Tdk selamanya org berdagang mesti untung. Ini org lagi kena musibah malah di peras habis2an.
BalasHapusYa Allah, wnga si susa na pea doum ntau toko ake wara toipu dou dim bantu na
BalasHapusNggak heran kalo supermarket satu ini kurang laku dan populer seperti halnya Bolly mart...apa nggak takut dijarah neh toko,orang pada susah malah dicekik...
BalasHapusNggak heran kalo supermarket satu ini kurang laku dan populer seperti halnya Bolly mart...apa nggak takut dijarah neh toko,orang pada susah malah dicekik...
BalasHapusNunggu aja malan ajak semua warga situ bongkar aja semuanya peras aja isi tokohnya biar tau rasa tu pemilik tokoh
BalasHapusDe dou lako palana,,, ka umi" lako eeeee,, dosa durhaka mu,, warapa di iu mu pedere,, kasusah mu dou,, eee ruma wati mbuda ra mpinga na,,, kita sama" kena musibah masih mau berbagi dan membatu orang saling tlong menolong,, yg dri jauh" saja rela tinggalin pekerjaan dan keluarga di rumah demi untuk membatu dan membawa makanan dll buat para korban banjir,, de lakoee,, da ntau fiki pala lako re,,,
BalasHapusHambu lalopa,, aiana kau ngupa ngaha di dana mbojode.
BalasHapusEde heba sia ma ntau toko de dou dohoe! Bune mori wati ndei ma made.
BalasHapusNgupa ha weha gratis ba korban bnjir pala toko SMA re.. Tutu kalelo lalop re kalosa saraa isi na.. Ncihi di ngaha sanai ruu dou sadana mbojo
BalasHapusThis comment has been removed by the author.
BalasHapusThis comment has been removed by the author.
BalasHapusBOIKOT...!!!!
BalasHapusThis comment has been removed by the author.
BalasHapusCabut izin tokonya...bila perlu gerakan semua masyarakat mbojo,usir saja itu org dari dana mbojo..... ingat pesan dari umi mariam ( ina ka'u mari ) WATI SI LOA NA BANTU ANGI LAI NA DOU MBOJO RE!
BalasHapuskatesa dou re,ain kau usaha ta dana mbojo...lain dou mbojo re! Toko SMA yes jahanam!
Cabut izin tokonya...bila perlu gerakan semua masyarakat mbojo,usir saja itu org dari dana mbojo..... ingat pesan dari umi mariam ( ina ka'u mari ) WATI SI LOA NA BANTU ANGI LAI NA DOU MBOJO RE!
BalasHapuskatesa dou re,ain kau usaha ta dana mbojo...lain dou mbojo re! Toko SMA yes jahanam!