Toko Nusa Bangunan juga Naikkan Harga Sepihak
https://www.metromini.info/2016/12/toko-nusa-bangunan-juga-naikkan-harga.html
 |
| Toko Nusa Bangunan di Kompleks Pasar Raya Bima, Kelurahan Tanjung Kota Bima. Foto: Dedi Irawan (Borju)/METROMINI |
KOTA BIMA – Keadaan bencana yang meluluhlantahkan hampir 80% kondisi wilayah Kota Bima kerap dijadikan kesempatan untuk mencari keuntungan lebih oleh pelaku usaha. Pasalnya, bukan hal yang asing lagi jika harga barang pasca bencana ini melonjak naik sesuai selera pemilik toko/usaha. Selain Toko SMA Yes selain diduga menaikan harga sepihak dan beroperasi tanpa ijin usaha, Toko Nusa Bangunan pun diterpa persoalan yang hampir sama.
Pasalnya, salah seorang pembeli besi kanal C sebagai penguat triplek jenis gipsum menyesalkan kenaikan harga yang hanya berselang sehari saja. M. Yahya (60), saat membeli besi kanal C di Toko Nusa Bangunan, Kamis, (29/12/2016), sesuai keterangan anaknya membeli besi tersebut seharga Rp75 ribu per batang. Namun, sehari setelah itu, karena kebutuhan besi perlu ada tambahannya, ahirnya ia membeli kembali besi di toko yang sama (Toko Nusa Bangunan).
Diakuinya, dirinya merasa kaget dengan harga besi yang disebut oleh pelayan toko Rp100 ribu per batangnya. Ia pun protes dan oleh Nona Linda selaku Bos di toko tersebut diberikan harga Rp80 ribu.
“Heran toko-toko yang ada ini. Pasca bencana bukannya beramal malahan menaikkan harga barang seenak perut mereka. Masa sehari barang bisa naik hingga 25%,” kesal Yahya setibanya di kantor redaksi Metromini, Jum’at (30/12/2016) pagi tadi.
Sementara itu, pihak Manajemen Toko Nusa Bangunan yang ditemui Wartawan Metromini mengaku menjualnya dengan harga Rp80.000. Dia pun mengaku memang harga per batang Rp80 ribu kalau beli banyak baru Rp75 ribu. Akhirnya, Nona Linda mengembalikkan uang Rp25.000 untuk pembelanjaan besi 5 batang dan menyamakan harga besi menjadi Rp75 ribu per batangnya.
“Coba tahu saya yang datang beli Pak Wartawan yang kemarin, Saya tidak menaikkan harga. Tapi, memang biasanya kami menjualnya dengan harga Rp80 ribu. Kalau harga yang Rp100 ribu itu salah sebut anak buah saya,” elak linda di tokonya, Jum’at pagi tadi. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.