Proyek Irigasi, Dikritisi Warga Ragi
https://www.metromini.info/2016/12/proyek-irigasi-dikritisi-warga-ragi.html
Kondisi proyek peningkatan/rehabilitasi daerah irigasi di wilayah La Fanda. Foto: Ibrahim/Metromini |
Bagaimana tudingan pekerjaan yang diprotes warga Ragi ini? Marjuli alias Mara, Warga Desa Ragi mengungkapkan, pekerjaan rehabilitasi irigasi ini diduga kuat tidak sesuai dengan mekanisme pekerjaan yang baik.
“Pekerjaan yang dilakukan, kami menduga dikerjakan asal-asalan. Baru beberapa hari ditinggalkan pihak pelaksana proyek--sudah banyak item pekerjaan yang rusak. Pemasangan batunya disiasati dengan timbunan tanah, sedangkan di bagian bibir atas sungai, pemasangan juga banyak yang rusak,” tukas Mara kepada Metromini, Selasa (6/12/2016) sore tadi.
Lelaki paruh baya yang berprofesi sebagai petani itu menambahkan, ada beberapa titik pekerjaan gantungan yang mengalami kerusakan. Padahal kata pihak pelaksana proyek, pekerjaan ini sudah tahap finishing. Diungkapkannya pula, pada pekerjaan pondasi atau dasar, kurang bahkan tidak dilakukan penggalian.
“Makanya, karena bagian pondasi tidak digali. Pekerjaan rehabilitasi sungai ini gampang terkikis air. Apalagi campuran semen dan pasir yang digunakan banyak bercampur dengan tanah, kondisi sangat mudah longsor,” ujar Marjuli.
Dia pun menuding pihak kontraktor tidak memikirkan kualitas pekerjaan tapi semata-mata mencari keuntungan semata dari proyek ini.
Sementara itu, Saruji, salah seorang pengawas asal Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Bima saat dikonfirmasi Wartawan enggan memberikan keterangannya. Saruji menyarankan Wartawan agar mengkonfirmasi masalah ini langsung kepada Jasman, Kepala Seksi Irigasi yang ada di UPTD Dinas PU Kecamatan Palibelo.
Jasman yang didatangi di kantornya dan dihubungi nomor ponselnya, belum bisa dikonfirmasi lanjut perihal pekerjaan rehabilitasi kawasan sungai yang dituding warga pekerjaannya dilakukan asal-asalan ini. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.