Pejabat Dispertapa, Dituding Malas dan ‘Ogah’ di Wawancara
https://www.metromini.info/2016/12/pejabat-dispertapa-dituding-malas-dan.html
Pembagian mesin handtraktor dan mesin pompa air. Foto: Iron Mawansyah/Metromini |
KABUPATEN BIMA - Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura (Dispertapa) Kabupaten Bima memang kerap dilanda masalah. Mulai dari pengadaan barang dan jasa hingga pelayanan publiknya yang mengecewakan. Sejak Jum’at (2/12/2016) lalu, pejabat terkait di kantor Dispertapa berusaha dihubungi pewarta Metromini.
(Baca: Pelayanan Publik di Dispertapa Mengecewakan)
Namun, hingga kegiatan pembagian mesin handtraktor sebanyak 20 unit dan mesin pompa air pagi tadi mulai pukul 08.15 hingga 13.30 WITA, pejabat mulai dari Kepala Bidang hingga Kepala Dinas, enggan memberikan komentarnya kepada awak media.
“Pejabat di Dispertapa tidak ada yang mau memberikan keterangannya kepada jurnalis. Awalnya, kami ingin meminta keterangan mereka terkait pembagian mesin. Namun, mulai dari Kepala, Sekretaris maupun Kepala Bidang dan Kepala Seksi terkait selalu ada urusan lain dan enggan untuk memberikan keterangan persnya,” ujar Iron Mawansyah, Jurnalis magang di Metromini.
Iron pun merasa kecewa. Dirinya bersama wartawan lainnya seperti di ‘ping pong’ saja oleh pegawai dan pejabat di Dispertapa Kabupaten Bima.
“Kami disuruh menghadap si A dan si B untuk mengkorfirmasi berita. Di ping-pong kiri kanan tapi tak ada pejabat yang bisa dimintai keterangannya,” ujar Iron yang merasa kecewa terhadap pejabat di kantor Dispertapa.
Pantauan Metromini, pembagian mesin traktor dan pompa air dikawal ketat oleh pihak keamanan. Ada anggota TNI dan POLRI di kantor Dispertapa yang mengawal kegiatan pembagian alat pertanian untuk kelompok tani se Kabupaten Bima ini. Tampak pula, kalangan LSM dan aktivis yang hadir dan mengawasi kegiatan pembagian alat-alat pertanian ini.
Seorang aparat yang dimintai keterangannya mengaku, keberadaannya di Kantor Dispertapa dalam rangka menjaga keamanan dan mencegah terjadinya kericuhan--bila ada perwakilan Kelompok tani atau pihak-pihak tertentu yang merasa tidak puas dengan kegiatan pembagian alat pertaniian ini.
"Alhamdulillah, proses pembagian berjalan dengan baik. Tak ada protes dan insiden yang terjadi," ujar anggota asal Polri yang enggan menyebutkan identitas namanya itu pada Metromini. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.