Pasca Bencana, Banyak SDN di Kota Bima Butuh Perhatian Pemerintah
https://www.metromini.info/2016/12/pasca-bencana-banyak-sdn-di-kota-bima.html
Kondisi SDN 24 Kota Bima. Foto: Yaman/METROMINI |
Baca juga:
- Kota Bima Kembali Berduka, Puluhan Ribu Rumah Terendam Banjir
- Dua Kali Dihantam Banjir, Kota Bima Darurat Bencana
- Ini Info Terkini Pasca Banjir yang Melanda Kota Bima
- Warga Salama Belum Dapat apa-apa dari Pemkot Bima
"Sekolah SDN 24 Kota Bima ini terendam banjir hampir 2 meter dan menyebabkan seluruh bagian sekolah rusak parah, termasuk pagar dan alat-alat peraga sekolah seperti Komputer,Laptop, Printer dan lainnya," ujar Kepala Sekolah SDN 24 Kota Bima M.Said Syahidin, S.Pd saat di konfirmasi melalui via seluler, Sabtu (31/12/2016).
M.Said mengatakan, untuk mengganti biaya kerusakan semua itu, kami butuh perhatian pemerintah khususnya dinas terkait.
"Kami tidak mungkin mampu memperbaiki semua biaya kerusakan ini tanpa adanya bantuan dari pemerintah," katanya.
Selain itu, Said Mengaku bahwa setelah banjir bandang itu, sekolahnya sudah dipenuhi lumpur, baik di dalam ruang kelas maupun di halaman sekolah.
Untuk membersihkan lumpur ini kata Said, diperlukan beberapa orang, kalau hanya kami dari pihak sekolah saja mungkin tidak akan mampu membersihkannya. Maka dari itu untuk membersihkannya pihak sekolah menyewa tenaga masyarakat sebanyak lima orang.
"Lima orang ini kami gaji Rp100 ribu perhari dan untuk menggaji mereka saya pake uang pribadi. uang yang di pakai untuk sewa kuli ini, rencananya akan di ganti kembali oleh pemerintah," ungkapnya.
Selain SDN 24, SDN 55 Kota Bima pun mengalami nasib yang sama, semua fasilitas dan infrakstruktur sekolah rusak akibat banjir. Kepala SDN 55 Nur Fatun S.pd yang dikonfirmasi Metromini mengaku semua alat-alat sekolah sudah rusak dan tidak yang bisa dipakai lagi.
"Saat ini kami bersama para guru,masyarakat dan dibantu oleh aparat TNI sedang membersihkan sekolah yang berlumpur akibat banjir. Saya bersama para guru mengumpulkan uang untuk membayar tenaga masyarakat. Untuk membayar mereka kami pakai uang pribadi dulu," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Dikpora Kota Bima H.Alwi Yasin mengatakan, untuk biaya perbaikan seluruh fasilitas dan infrastruktur sekolah itu, ditanggung oleh pemerintah melalui dana APBD dan BNPB melalui dana rekon. Berdasarkan data kami, Kerusakan sekolah di Kota Bima kalau diuangkan sebesar Rp.38,7 Milyar hampir Rp.39 Milyar.
Kata dia, kerusakan -kerusakan sekolah ini sudah data semua. Untuk alat-alat sekolah akan dibantu melalui dana BPBD dan itu bertahap. Sementara untuk perbaikan gedung sekolah, akan ditanggung oleh BNPB.
Lanjutnya, terkait biaya pembersihan sekolah itu, BNPB sudah memerintahkan pihak sekolah agar meminta bantuan masyarakat.
"Masyarakat yang membantu itu agar diberikan insentif melalui uang pribadi masing-masing sekolah dan uang itu nantinya akan di ganti oleh BNPB dan pemerintah," akunya. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.