Pasca Banjir, Pesta Tahun Baru Dicuekin
https://www.metromini.info/2016/12/pasca-banjir-pesta-tahun-baru-dicuekin.html
Penjual terompet tahun baru. Foto: Amirulmukminin/METROMINI |
Baca juga:
- Kota Bima Kembali Berduka, Puluhan Ribu Rumah Terendam Banjir
- Dua Kali Dihantam Banjir, Kota Bima Darurat Bencana
- Ini Info Terkini Pasca Banjir yang Melanda Kota Bima
- Warga Salama Belum Dapat apa-apa dari Pemkot Bima
Pantauan Wartawan Metromini, jumlah penjual terompet atau atribut tahun baru turun drastis. Jika tahun sebelumnya, para penjual atribut tahun baru memadati sejumlah jalan kota. Namun berbeda dengan tahun ini, hanya dijumpai di beberapa titik saja, seperti di perempatan Cabang Santi, pasar lama Kota Bima, dan lain-lain.
Begitu juga dengan daya beli masyarakat terhadap manik-manik tahun baru tersebut. Sangat rendah sekali dibanding tahun lalu. Hal itu juga diakui, salah satu penjual terompet, Sumiati yang mengaku jarang pembeli yang menghampiri barang dagangannya.
"Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, sangat jauh berbeda," jelasnya saat menjajaki barang dagangannya di Cabang Santi.
Biasanya kata wanita yang tinggal di Kelurahan Melayu ini, jualan sudah ramai sejak natal. Namun pergantian tahun baru kali ini, di hari terakhir bulan Desember 2016 saja masih sangat jauh dari pembeli.
"Mudah-mudahan, nanti sore ramai pembeli. Mungkin habis Ashar," harap perempuan yang berdomisili di Kelurahan Melayu ini.
Namun jika tidak laku terjual kata perempuan asli Jawa Barat ini, terpaksa harus banting harga. Mau tidak mau, dari pada barang menumpuk, terpaksa jual dengan harga murah demi balik modal.
Terompet yang dijual, memiliki harga yang variasi. Mulai dari harga Rp5.000 hingga Rp25.000/buah. Tergantung ukuran dan jenis terompet.
"Tapi kalau nggak laku-laku sampai Isya, terpaksa kami banting harga. Bisa saja terompet yang harga Rp5.000 kami jual dengan harga Rp10.000 tiga biji, " ujarnya.
Sementara itu, salah satu warga Kota Bima, Rajul mengaku lebih memilih berdiam di rumah dan menyelesaikan bersih-bersih dari pada merayakan tahun baru.
"Bagi saya, tidak sepatutnya kita berpesta di saat musibah seperti ini," pungkasnya. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.