Korban Banjir Mulai Gatal-Gatal
https://www.metromini.info/2016/12/korban-banjir-mulai-gatal-gatal.html
Korban banjir di Kelurahan Melayu yang mulai gatal-gatal. Foto: Abbie Mayu/METROMINI |
KOTA BIMA – Minimnya air bersih dan lingkungan yang kotor pasca banjir bandang yang melanda 90 porsen wilayah Kota Bima, sangat berpotensi menimbulkan penyakit, terutama pada kulit. Saat ini para korban banjir sudah mulai merasa gatal pada beberapa bagian tubuh.
Pasalnya, sejak banjir melanda Kota Bima, sebagian besar warga belum masih ada yang mandi, bahkan ada yang nekat mandi di air kotor yang ada di sungai. Sehingga banyak korban yang mulai gatal-gatal.
Seperti yang dialami Nurhayati, warga Karara yang seluruh pakaiannya terendam banjir. Baju yang dipakai masih baju yang sama selama tiga hari. Baju yang dipakainya pun sudah bercampur lumpur, sehingga terasa gatal. “Listrik sudah nyala, tapi Sanyo sudah rusak, karena terendam banjir, sehingga kami tidak mandi dan badan pun terasa gatal,” akunya.
Hal serupa juga dialami warga di Kelurahan Melayu, Azhar yang sejak banjir hanya bisa membersihkan tempat tinggalnya dengan air sisa banjir pun mulai merasakan gatal-gatal.
“Saya sudah mulai merasakan gatal-gatal pada jari-jari kaki, betis dan tangan. Karena kami disini hanya berbaur dengan air sisa banjir saja, dan tidak ada air bersih,” tuturnya.
Dirinya meminta kepada pemerintah untuk memasok air bersih di wilayahnya di depan MAN 2 Kota Bima, karena warga disana bisa sakit kalau tidak ada air bersih. Selain air bersih, Azhar juga mengeluhkan kurangnya bantuan yang mereka terima. Dalam sehari paling ada satu bungkus nasi saja.
“Kita butuh air bersih, jangan dulu bersihkan jalan dengan air, karena kita lebih butuh air bersih,” terangnya. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.