GOR Mini Disulap untuk Gedung Budaya, Itu Pas Namanya
https://www.metromini.info/2016/12/gor-mini-disulap-untuk-gedung-budaya.html
GOR Mini di Lapangan PU, Rabangodu Utara, Kota Bima. Foto: suarantb.com |
KOTA BIMA – Bangunan setengah jadi, berbentuk melingkar yang terletak di Lapangan PU, Kelurahan Rabangodu Utara, Kecamatan Raba, Kota Bima terbengkalai begitu saja. Yang tampak bagian sampingnya saja-itu pun dalam kondisi tak terplester secara sempurna, dalam dan bagian atasnya masih dalam keadaan telanjang dan tak tertata. Bangunan itu seperti gedung tua. Dulu, bangunan itu direncanakan untuk fasilitas olahraga—entah kenapa, Pemerintah hari ini tak melanjutkan bangunan pada gedung yang dikenal dengan nama GOR mini itu.
Tahun 2017, menjadi tahun yang berbeda untuk perubahan pada bangunan GOR Mini di Kelurahan Rabangodu Utara. Pasalnya, Pemerintah Kota Bima melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima sudah ada kata sepakat. Dalam pos anggaran tahun dinas 2017, Dinas Dikpora Kota Bima sudah menggelontorkan anggaran untuk melanjutkan pembangunan GOR Mini dan statusnya dirubah menjadi Gedung Kesenian dan Budaya Kota Bima.
Ketua Dewan Kesenian (DK) Kota Bima Husain Laodet mengatakan, pengembangan dan pembangunan dalam bidang seni budaya harus didukung dengan fasilitas yang mumpuni. Kata Odet, alat kesenian dan gedung budaya merupakan syarat wajib untuk pengembangan nilai-nilai kesenian di Kota ini.
“Pembangunan Gedung Seni atau Taman Budaya merupakan wahana untuk aktualisasi para pelaku seni dan budaya di kota Bima. Kehadiran Gedung Budaya adalah representatif keseriusan berbagai kalangan dalam mengembangan seni dan budaya kita yang akan menegaskan tentang identitas daerah ini yang kian tergusur saja,” jelas Odet kepada metromini.co.id, usai acara “Temu Seniman Tradisi” di ASI Mbojo Bima, belum lama ini.
Ditambahkannya, dalam pengadaan Gedung Seni dan Budaya, pihaknya telah menyepakati bersama Dinas Dikpora Kota Bima. Hasil pertemuan kala itu, sambung dia, GOR mini yang ada di Kecamatan Raba, akan dilanjutkan pembangunannya.
“GOR mini akan disulap menjadi Gedung Budaya. Untuk anggarannya sudah diposkan pada DIPA Dinas Dikpora Kota Bima. Untuk nilainya, kami belum mendapat konfirmasi berapa jumlahnya,” sebut Odet.
Odet melanjutkan, beberapa waktu lalu, saat Walikota Bima hadir dan sekaligus melantik pengurus Dewan Kesenian (DK) Kota Bima untuk periode 2013-2017. Ada pernyataan Walikota untuk merencanakan pembangunan gedung kesenian. Lokasi saat itu rencananya di kawasan Pantai Lawata.
Seiring berjalannya waktu, komitmen Walikota soal gedung kesenian dirampungkan dengan memasukkan kebijakan pembangunan ini lewat institusi terkait (Baca: Dinas Dikpora Kota Bima).
“Oleh Dinas Dikpora mengajukan ke Walikota untuk menjadikan gedung GOR mini dilanjutkan pembangunannya dan diganti gedung Seni Budaya atau lazimnya dikenal dengan nama Taman Budaya. Kebijakan ini sudah pas, apalagi melihat kondisi bangunan GOR mini terbengkalai dan tidak terurus seperti saat ini,” papar dia.
Dijelaskannya, dengan adanya gedung ini, nantinya akan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif masyarakat sekitar. Pemuda dan kalangan seni dan budaya bias membuka lapangan usaha seperti menjual aksesoris, cendramata atau bentuk kerajinan tangan lainnya.
“Kondisi ini juga bisa membantu penambahan PAD dari segi pengembangan wisata dan budaya. Daripada membangun gedung baru, lebih baik memanfaatkan gedung yang sudah ada apalagi letaknya sudah strategis ada di wilayah tengah kota ini,” tutup Budayawan yang juga pencipta puisi berjudul Sajak Api itu. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.