Dewan Bolos Hindari Pertemuan Kasus Penimbunan Amahami
https://www.metromini.info/2016/11/dewan-bolos-hindari-pertemuan-kasus.html
Aksi warga menolak penimbunan Amahami di Kantor DPRD Kota Bima. Foto: Dedi/Metromini |
“Warga Dara Duduki DPRD Kota Bima”
KOTA BIMA - Kasus penimbunan di kawasan Pantai Amahami baik yang dilakukan oleh oknum warga dan yang menjadi bagian proyek Pemerintah Kota Bima sebagai akses jalan baru ditolak dan diproses warga Kelurahan Dara, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima.
Bentuk penolakan ini pun disampaikan puluhan warga Kelurahan Dara yang dinahkodai tokoh pemuda setempat, M. Taufikurahman, SH.
Kata Taufik, pihaknya sudah melayangkan surat ke DPRD Kota Bima dengan tembusan sejumlah dinas yang berkaitan dengan penimbunan Amahami, agar hari ini (Selasa, 29/11/2016) dapat diselenggarakan pertemuan kedua untuk pembahasan penolakan timbunan kawasan pantai Amahami. Namun, rencana ini tak diperkirakan sebelumnya. Karena, tidak ada satu anggota dewan yang masuk kantor pagi ini.
“Sekitar pukul 10.30 WITA, kata dia, setiba di Kantor Dewan, ternyata tak ada satu anggota dewan pun yang ada di kantor. Kami mempertanyakan moralitas dan tingkat kedisiplinan 25 wakil rakyat, yang semestinya wajib ada di kantor di jam kerja seperti ini. Jika pun ada masalah teknis, semestinya pihak DPRD membalas surat kami dan mengagendakan ulang pertemuan yang kedua ini,” papar calon Notaris itu kepada metromini.co.id, Selasa (29/11/2016).
Pantauan metromini.co.id, kondisi mulai tegang ketika luapan emosi rakyat yang kecewa terhadap para wakilnya itu. Gesekan pun hampir saja terjadi antara warga dengan Pegawai DPRD Kota Bima. Akhirnya, warga yang kesal menduduki semua kursi para anggota dewan di ruang rapat utama.
Alumni STIHM Bima itu pun menyesalkan batalnya pertemuan tersebut. Dia pun menuding, pertemuan ini sengaja dihindari oleh pimpinan anggota dewan yang telah berkonspirasi dengan pihak eksekutif dalam kasus penimbunan kawasan Pantai Amahami.
“Masalah penimbunan Amahami penting untuk segera dibahas dan diselesaikan. Agar jelas, siapa yang memiliki laut yang sudah ditimbun tersebut,” sorotnya.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Kota Bima, Muhaimin dan beberapa anggota kepolisian. Mencoba meredam kekesalan dan emosi warga. Diakui Muhaimin, anggota dewan saat ini memang belum ada yang hadir.
“Surat dari warga Dara memang sudah diterima. Tapi, Ketua DPRD Kota Bima sudah mendisposisi surat pembatalan pertemuan tersebut, karena sejumlah kegiatan dewan yang padat,” tepis dia. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.