Kasus Siram Minyak Goreng Panas, Kapolsek: Tidak Termasuk KDRT
 |
| Korban Penyiraman Minyak Goreng Panas |
KABUPATEN BIMA - Kasus penyiraman minyak panas yang terjadi di Desa Dena Kecamatan Madapangga terhadap korban atas nama Anwar, diduga dilakukan oleh istrinya RS (40) beberapa hari lalu, rupanya keduanya bukan pasangan yang sah dimata hukum, karena keduanya tidak nikah catat, tapi nikah siri.
Kapolsek Madapangga melalui Kanit Reskrim, Bripka. Heri Kuswanto menyatakan, status antara perempuan dan laki-laki tersebut belum tercatat nikah Sah di PA, dan kasus tersebut bukan termasuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
"Korban dan pelaku status nikah siri, sehingga tidak termasuk KDRT," jelas senin (2/8/2021).
Lanjut Heri, sebelumnya kasus dilimpahkan ke Reskrim Polres Bima karena belum mengetahui status pernikahan korban dan pelaku. Pasca mengetahui keduanya nikah siri, penanganan kasus dikembalikan ke Polsek Madapangga.
"Karena status mereka nikah siri, maka akan digunakan pidana umum," terangnya.
Baca Juga: Diduga Seorang Istri Siram Istri Dengan Minyak Goreng Panas
Kemudian terkait kasus tersebut pihaknya belum dapat memberikan keterangan secara detail. Karena penanganan kasus masih bergulir.
"Saksi sudah kita panggil, besok (Selasa 3/8/2021) akan minta keterangan korban. Untuk datangi di ruangan IGD RSUD Bima," katanya.
Sementara Koordinator IGD RSUD Bima, dr. Ulfa yang dikonfirmasi di RSUD Bima mengatakan, korban yang disiram oleh istrinya dengan menggunakan minyak panas masuk di IGD, Sabtu (31/7/2021), sekitar pukul 00.40 Wita dengan kondisi sadar.
“Korban tiba di RSUD Bima sekitar pukul 00.40 Wita dan langsung dirawat di IGD,” ucapnya.
Korban alami luka bakar di kepala bagian belakang, muka bagian kiri, dada serta lengan kiri dan kanan. Hasil pemeriksaan laboratorium, korban juga mengidap penyakit gula.
“Selain alami luka bakar, korban juga mengidap penyakit gula,” pungkasnya. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.