Wanita Muda di Kilo-Dompu, Tenggak Racun Saat Ingin Ditinggal Suaminya
Ilustrasi. GOOGLE/Ist |
KABUPATEN DOMPU – AT (26), seorang wanita muda yang baru saja mengarungi mahligai rumah tangga asal Desa Kramat, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu nekat ingin mengakhiri hidupnya dengan menelan racun semut merek marsall yang berbentuk, Jumat (25/12/2020).
Menurut keterangan pers Paur Subbag Humas Polres Dompu, Aiptu Hujaifah mengungkapkan, aksi nekat yang dilakukan AT atau korban ini karena tak tahan dengan sikap suaminya AH (26) yang ingin meninggalkannya.
"Percekcokan antara pasangan suami istri muda ini berawal saat penganiyaan yang dilakukan suami korban kepada istrinya hari Selasa (21/12/2020) lalu. Oleh korban AT langsung mengadukan tindakan suaminya ke Mapolsek Kilo dengan pengaduan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)," ujar Hujaifah, Jumat (25/12/2020) kemarin.
Namun, kata dia, proses hukum pengaduan di Mapolsek Kilo itu tak berlanjut setelah dilakukan mediasi oleh pihak keluarga. Pasangan suami isteri ini pun sepakat menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.
"Meski sudah sepakat menyelesaikan secara kekeluargaan, pengaduan yang dilayangkan AT itu rupanya menyebabkan luka dalam hati suaminya. Akhirnya, di hari Kamis (24/12/2020) siang, perkelahian antara keduanya kembali terjadi dan suami korban pun ingin meninggalkan rumah mereka," terangnya.
Baca juga : Bocah di Madapangga Idap Infeksi Hati dan Kelamin, "Miskin" Perhatian Dermawan
Lanjut dia, di hari ini (Jumat, 25 Desember 2020 siang, red), keduanya kembali cakcok. Suami korban pun saat itu sudah bulat dan memutuskan akan meninggalkan rumah. Sebagian barang-barang miliknya pun sudah ia bawa keluar rumah di tengah percekcokan pasangan muda ini terjadi.
"Korban AT yang tak tahan dengan keadaan dan sikap suaminya itu, seketika bertindak nekat dan ingin mengakhiri hidupnya dengan menelan serbuk racun semut," jelasnya.
"Beberapa saat kemudian, korban pingsan dengan kondisi mulutnya berbusa. Warga dan suaminya yang melihat keadaan korban, kemudian segera membawa korban ke Puskesmas terdekat agar mendapat penanganan medis secepatnya. Dan akhirnya, nyawa korban dapat tertolong berkat kerja cepat dari Tim medis di Puskesmas,” terang dan tutup Hujaifah dalam keterangan persnya. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.