Puluhan Tahun Hidup Sengsara, Janda Miskin di Dena Tidak Diperhatikan Pemda dan Pemdes
 |
| Kondisi Kehidupan Nursiah Saat ini.METEROmini/Dok |
KABUPATEN BIMA - Janda 4 orang anak, Nursiah (54) warga RT 10 Desa Dena Kecamatan Madapangga mengeluh karena tidak diperhatikan pemerintah. Betapa tidak, janda miskin ini hidup sebatang kara dan serba kekurangan. Untuk kebutuhan sehari - hari lebih banyak ditopang oleh anaknya yang bekerja sebagai buruh di tanah rantauan.
"Untuk kebutuhan tiap hari, saya dibantu tetangga. Selain itu menunggu kiriman dari anak di rantauan," ujar Nursiah, Senin (30/11/2020).
Baca juga : Gerindra Berharap,Proses Hukum Di Hargai Jiwa Negarawan Lutfi - Feri Dinanti
Kata Nursiah, rumah bedeg yang ditempati ini hasil kerja sebagai buruh di Kalimantan beberapa tahun lalu. Sebenarnya besar harapan untuk mendapatkan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), tapi semua itu hanya mimpi karena pemerintah sama sekali tidak punya hati.
"Sering datang orang yang mengaku utusan pemerintah, mereka mengambil gambar rumah supaya tercover untuk mendapatkan bantuan. Tapi bantuan yang diharapkan tidak kunjung realisasi," tuturnya.
Baca Juga : Diduga Kuasai Kendaraan Dinas,Ketua DPRD Disorot Warga
Di masa pandemi ini, dirinya mengaku diberikan bantuan sembako oleh Pemdes Dena, itu pun hanya sekali. Mestinya, yang kita harapkan adalah uang tunai, paling tidak untuk membeli kebutuhan setiap hari.
"Yang membuat saya sedih, pernah diberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 300 ribu. Tapi dikembalikan lagi karena salah nama," ceritanya.
Menurutnya, di desa setempat banyak orang kaya dapat bantuan penanganan Covid 19. Bahkan ada yang dapat dobel bantuan.
"Saya pasrah hidup ini. Mau dibantu atau tidak oleh pemerintah, bukan masalah lagi," terangnya.
Baca juga : Kasus "Tipu - tipu" Kwitansi 7 Juta, DPO HF Masih Berkeliaran
Kepala Desa (Kades) Dena, Abdul Haris membantah jika janda miskin itu tidak diperhatikan. Menurutnya, yang bersangkutan tercakup untuk mendapatkan bantuan JPS Gemilang yakni berupa sembako. Selain itu, janda 4 anak itu direncanakan dapat bantuan RTLH Tahun 2020. Tapi karena dihadapkan dengan musibah Covid 19, terpaksa di urung.
"Sebenarnya janda 4 anak itu kita prioritaskan untuk dapat bantuan RTLH. Tapi karena semua anggaran dipangkas untuk penanganan Covid 19, sehingga bantuan RTLH dihapus," singkatnya.(RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.