Alasan Oknum Dosen Tikam Intan, Karena Dendam Lamarannya Ditolak Orang Tua Korban

Kondisi korban Intan sesaat setelah ditusuk pelaku AS di lintasan jalan Dana Traha, Kelurahan Dara, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima, Rabu, 5 Agustus 2020. METEROmini/Azhar


KOTA BIMA - Pelaku penikaman seorang gadis bernama Intan hingga meninggal dunia di jalan Dana Traha, Kelurahan Dara, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima, Rabu, 5 Agustus 2020 pagi ini mengaku dirinya adalah salah seorang dosen di salah satu kampus swasta di Kota Bima.

Saat diwawancarai di Polres Bima Kota, pelaku berinisial AS ini mengatakan, motifnya menikam Intan gadis asal Kelurahan Kumbe, Kota Bima karena merasa dendam 
Lantaran cintanya tidak direstui oleh korban.

Pelaku yang merupakan warga asal Desa Maria Utara, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima ini menceritakan,  dia dengan korban menjalin hubungan pacaran sejak tahun 2016. Saat selesai kuliah, dia pernah mengajak menikah di bulan Desember 2019 lalu.

"Namun,  saat itu, saya belum siap karena belum cukup punya modal untuk menikah," ujar pelaku di kantor Polres Bima Kota, Rabu (5/8/2020).


Lanjut dia, rencana menikah pun diundur hingga bulan Februari 2020. Namun, tawaran itu tak mendapat jawaban dari korban maupun keluarganya. Dan ia pun menawari kembali, akan melamar korban di bulan Mei 2020.

"Saat itu, paman saya pergi ke keluarga korban untuk melamar. Namun, ditolak orang tua dan keluarga korban karena alasannya saya dan korban masih keluarga. Memang antara saya dan korban masih sepupu dua," ujar AS yang mengaku menyesal telah menganiaya kekasihnya itu.

Ia pun mengaku, dirinya pernah pergi mendatangi orang tua korban hingga menangis dan memohon agar hubungannya direstui, karena hanya korban yang hanya dicintainya selama ini.

"Saya pernah pergi memohon ke paman hingga ke orang tua korban sampai menangis dan meminta hubungannya dengan Intan direstui, namun bapak korbah tetap kekeh menolak lamaran saya dan tak pernah merestui hubungan kami," ungkapnya.
Akhirnya, sambung dia, dengan rasa penuh kecewa dan dendam, pagi tadi, dia membuntuti korban yang biasa setiap pagi korban mengantar ibunya ke pasar.
"Saat bertemu korban, saya memang cekcok dan kalap. Hingga menusuk korban karena dendam dan kecewa. Saya pun mengaku khilaf dan menyesal atas tindakan saya ini," ucap AS kepada METEROmini. (RED)


Related

Kabar Rakyat 1486327164122727255

Posting Komentar

  1. Anonim15.22

    Cinta kepada manusia yang membutakan hatinya sehingga pikiran menjadi gelap dan muncullah hasrat untuk membunuh

    BalasHapus
  2. Khilaf enak sekali katany Nyawa itu manusia kita lihat ayam d potong z gk tega itu manusia lho ,
    ya Allah sungguh dirimu semoga Allah membalaz perbuatan mu dan SEMOGA Almarhum Husnul Khatimah ammin

    BalasHapus
  3. Pada dasarnya penyesalan tak hadir di awal cerita.intinya gk usah sok2 khilaf njir..adik sendiri kok mau di kawini..goblok

    BalasHapus
  4. Bahasa pembenaran yg sok puitis sekali ini pelaku. Kalau udah mengatakan dendam berarti ada unsur kesengajaan dan perencanaan untuk membunuh korban. Semoga pelaku mendapatkan balasan yg setimpal. Dan korban semoga khusnul khatimah

    BalasHapus
  5. Udah jadi kebiasaan,kalau udah kek gini baru nyesal, Pas ngelakuin nya ga ada otak, Manusia2 macam kayak gini mah udah sih hukum yang setimpal aja, Harus belajar untuk legowo dong,

    BalasHapus

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item