Isak Tangis Warga Renda, Puluhan Rumah Dilahap Si Jago Merah
https://www.metromini.info/2019/02/isak-tangis-warga-renda-puluhan-rumah.html
Puluhan rumah terbakar hingga rata dengan tanah di RT 13, RW. 06, Dusun Co'o Dompo, Desa Renda, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, Senin, 18 Januari 2019 malam. METROMINI/Dok |
KABUPATEN BIMA - Empat jam telah berlalu. Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 22:20 WITA hingga pukul dua dini hari, masyarakat di Desa Renda, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima terhimpit duka tiba-tiba. Puluhan rumah terbakar hingga rata dengan tanah. Ratapan pilu kesedihan warga pun larut hingga dini hari ini, Selasa, 19 Januari 2019.
Seorang warga, sebut saja namanya Bulan menceritakan, puluhan rumah yang terbakar di Dusun Co'o Dompo, Desa Renda saat ini sudah mereka. Diakuinya, awal kebakaran ini bermula dari rumah milik Agus yang saat ini sedang bertani di Sumbawa. Sepeninggalan Agus dan istrinya. Rumah dihuni oleh keponakannya yang perempuan masih duduk di bangku SMP dan keponakan laki-lakinya saat ini.
Tiba-tiba, kata Bulan, saat ditanyai warga awal api yang ada di rumah Agus. Keponakan Agus mengaku, api bersumber dari TV yang dihidupkannya di atas rumah panggung 12 tiang itu. Anak itu sempat memanggil kakaknya, namun karena dalam keadaan kalap yang ternyata kondisi api sudah membesar, sehingga susah untuk dipadamkan.
Namun, sambung dia, pada versi yang lainnya, diduga tabung gas hasil bantuan pemerintah yang ada di rumah itu merupakan sumber api awal masalah kebakaran ini terjadi.
Namun, sambung dia, pada versi yang lainnya, diduga tabung gas hasil bantuan pemerintah yang ada di rumah itu merupakan sumber api awal masalah kebakaran ini terjadi.
"Kebakaran dari rumah milik si Agus yang sekarang sedang bertani di Sumbawa. Awal sumber api kebakaran dahsyat yang terjadi malam ini di Dusun Co'o Dompu, Desa Renda," ucap Bulan, Selasa (19/2/2019) dini hari ini.
Bulan mengaku, kondisi rumah yang terbakar semuanya rumah panggung yang posisinya berdekatan antar satu dan yang lainnya. Dan setelah dihitung keadaan rumah sesuai dengan nama pemiliknya. Rumah yang mengalami rusak berat ada 18 rumah dan yang rusak sedang ada 7 rumah.
"Rusak berat maksudnya semua isi rumahnya tidak ada yang bisa diselamatkan. Sementara yang rusak sedang, sebagian barang rumahnya sempat ada yang diselamatkan. Tapi, kondisi rumahnya hancur juga," ungkap dia, sepulang menghitung nama para pemilik rumah yang menjadi kebakaran di Desa Renda malam tadi.
"Dan ada satu rumah yang tidak ada sama sekali yang bisa diselamatkan, karena penghuninya sedang berada di Sumbawa untuk bertani di sana," sambung dia.
Ia merinci, nama-nama pemilik rumah yang terbakar setelah dicek dari posisi rumah yang menjadi korban musibah amukan si jago merah yang kondisinya rata dengan tanah di RT 13, RW. 06, Dusun Co'o Dompo, Desa Renda, antara lain:
- Agus
- H. Yunus
- Fatahulah
- Sarjan
- Dulgani
- Sahrudi
- Amri
- Salama
- Mukrin
- H. Kase
- H. Adam
- H. Arsin
- Kacu
- H. Hajna
- Suna
- Sapari
- H. Yu
- Hama
Sementara pemilik rumah dalam keadaan rusak sedang, yaitu:
- Muliadin
- Sahrudin
- Jaka
- H. Bini
- Suharman
- H. Jumadin
- Majid
"Dan total rumah yang rusak ada 25 unit. Dan rata-rata mengalami kerugian yang menghilangkan sebagian besar dan seluruh harta warga yang menjadi korban kebakaran di Desa Renda saat ini," sahut dia.
Wakil Bupati Bima Drs. H. Dahlan H. M. Nur mendatangi lokasi kebakaran di RT 13, RW. 06, Dusun Co'o Dompo, Desa Renda, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, Senin, 18 Januari 2019 malam. METROMINI/Dok |
Sementara itu, Babinsa Renda Kopda Supriyadi mengestimasi atau memperkirakan kebakaran yang terjadi di Desa Renda, Senin, 19 Februari 2019 malam, menelan sekitar 40 unit rumah. Ia mengatakan, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak terkait. Dan saat kebakaran dua unit Damkar Kabupaten Bima dibantu dengan dua unit Damkar dari Kota Bima dikerahkan ke TKP untuk memadamkan api.
"Dalam proses pemadaman dilakukan bersama personol Damkar, dibantu oleh Personel Polres Bima dan Personel Koramil Woha serta masyarakat setempat," ujarnya, Senin (18/2/2019) malam.
Ia mengatakan, pada pukul 23:35 WITA, kobaran api berhasil dipadamkan. Dan dari perhitungan estimasi 40 unit rumah ludes terbakar, sangat bisa berubah karena posisi rumah yang dalam keadaan padat penduduknya.
"Sementara pada pukul 00.11 WITA, pemadaman tahap kedua dilakukan untuk memastikan api benar-benar sudah padam dan tidak akan menyambar ke rumah yang lainnya lagi. Dan kendala dari pemadaman ini, akibat kondisi gang menuju TKP yang sempit menyulitkan mobil Damkar masuk ke lokasi," jelasnya.
Ia mengaku, keadaan lain yang dilakukannya bersama dengan Babinsa Tente Sertu Faris membantu membuka jalur masuknya Mobil damkar. Langkah untuk merobohkan rumah yang 90% terbakar pun dilakukan, untuk menghindari kebakaran meluas.
"Di tengah situasi genting tersebut, kami pun harus menenangkan warga yang berusaha mengambil selang pemadam karena ingin memadamkan masing-masing rumahnya dan memberikan pengertian agar Ttugas pemadaman dilakukan oleh petugas yang datang," urainya.
Ia menambahkan, kondisi rumah yang jaraknya berdekatan, menjadi sebab banyaknya rumah yang menjadi kebakaran di Desa Renda, Dan pihaknya menyarankan, dari beberapa kejadian kebakaran di wilayah Kabupaten Bima yang selalu menuai masalah keterlambatan kehadiran Damkar, agar kiranya diadakan mobil Damkar yang bisa diposkan pada masing-masing kantot Kecamatan yang ada di Kabupaten Bima.
"Jujur saja, masih kurang armada Damkar di wilayah Kabupaten Bima, sementara jarak antara Tkp dan tempat Damkar sangat jauh. Sehingga penambahan armada Damkar di tiap-tiap Kecamatan sudah menjadi kebutuhan yang urgen untuk saat ini," pungkas Babinsa.
Tampak pula, dalam insiden itu, Wakil Bupati Bima Drs. H. Dahlan H. M. Nur yang mendatangi korban dan menyampaikan keprihatinannya malam tadi. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, dan diperkirarakan kerugian dari insiden ini menelan angka miliaran rupiah. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.