Peraih Medali Cabor Muaythai Minta Bupati Tunaikan Janjinya Soal Bonus
https://www.metromini.info/2019/01/peraih-medali-cabor-muaythai-minta_4.html
Para atlit cabor Muaythai yang berhasil meraih medali di Pekan Olahraga Provinsi (Poprov) NTB yang dilaksanakan tanggal 9 s/d 17 Desember 2018 di Kabupaten Lombok Tengah lalu. METROMINI/Agus Gunawan |
KABUPATEN BIMA - Pekan Olahraga Provinsi (Poprov) NTB yang dilaksanakan tanggal 9 s/d 17 Desember 2018 lalu masih menuai tanya dari para atlet yang meraih medali pada perayaan olahraga yang digelar sekali dalam 4 tahun sebagai duta NTB dalam kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) di tahun 2020 mendatang.
Di tengah keberhasilan dan prestasi olahragawan asal Kabupaten Bima dan meretas janji yang tak direalisasikan oleh jajaran KONI Kabupaten Bima. Para atlit yang berhasil mengharumkan nama Kabupaten Bima itu menagih atas bonus bagi yang meraih medali pesta olahraga tingkat provinsi yang dihelat di Kabupaten Lombok Tengah pertengan Desember 2018 lalu.
Seorang atlit di Cabang Olahraga (Cabor) Muaythai yang meraih medali emas, Linda Yuliana menagih janji Ketua KONI Kabupaten Bima yang dijabat Bupati Bima (Hj. Indah Dhamayanti Putri) saat ini tentang bonus bagi yang mendapat medali emas, perak dan juga perunggu.
"Kami mempertanyakan soal janji Bupati Bima yang akan memberikan bonus bagi atlit yang meraih medali atau yang mendapat juara satu, dua dan tiga. Sudah sampai sebulan kabar itu belum ada tindaklanjutnya sampai sekarang," tutur mahasiswi di STIE Bima itu, Kamis, 3 Januari 2019.
Warga asal Desa Desa Baralau, Kabupaten Bima itu menyebutkan, sebalumnya Bupati Bima akan memberikan bonus bagi yang mendapat emas sebesar Rp15 juta dan yang meraih perak Rp7 juta serta peraih medali perunggu Rp3 sampai 4 juta.
"Janji ini disampaikan oleh Bupati menjelang pelaksanaan Poprov di bulan lalu didengar banyak orang. Dan semua atlit tahu tentang janji ini dan menjadi semangat tersendiri bagi kami saat membawa nama Kabupaten Bima dan mengharumkannya di perlombaan tingkat provinsi lalu," jelas dia.
Ia berharap, Bupati Bima dapat memenuhi janjinya itu. Sebab, keluarganya dan juga semua pihak menilai bahwa dirinya atau yang meraih juara di Poprov lalu sudah mengantongi uang bonus seperti yang dijanjikan Bupati itu.
"Karena masalah ini ditahu banyak orang. Dan orang tua kami pun tahu dan mempertanyakan uang bonus ini. Jika memang tidak ada, saran orang tua kami, tidak perlu lagi untuk ikut perlombaan ke depannya nanti. Sebab, tidak ada masa depan saat kita berprestasi di bidang olahraga dan mengharumkan nama daerah ini," tandasnya.
Ia berharap pula, janji Bupati Bima menjadi Pemberi Harapan Palsu (PHP) dan dari sembilan orang atlit Cabok Muaythai yang semestinya mendapatkan bonus ini masih menunggu kabar dari KONI Kabupaten Bima ataupun dari Bupati untuk menunaikan janjinya ini.
"Para atlit Muaythai selain saya adan juga Mujahidin dan Khaerul Ajman yang meraih emas. Sementara peraih perak ada Santi, Asyah,Yusril dan Muhamad. Dan yang dapat juara tiga, ada Nining, Niko, Karyanti dan Sunario," sebut Yuli kepada Metromini.
"Persisnya kami di cabor Muaythai asal Kabupaten Bima mendapatkan tiga emas, empat perak dan empat perunggu. Kalau cabor lainnya saya tidak tahu," sambung dia menutup keterangannya.
Bupati Bima atau Ketua KONI Kabupaten Bima yang didatangi di kantornya sejak Kamis dan Jum'at (hari ini, red) tidak berhasil ditemui di ruangannya, karena berada di luar kantornya. Demikian pula dengan pengurus KONI Kabupaten Bima, masih dikonfirmasi terkait permasalahan ini. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.